Di Posting Oleh : NAMA BLOG ANDA (NAMA ANDA)
Kategori : Berita Gaya Hidup Psikologi
Setiap orang tua pasti menginginkan hal yang terbaik untuk buah hatinya. Mereka juga akan memberikan pendidikan yang akan membawa sang anak menjadi orang terpandang di masyarakat.
Sayangnya untuk segelintir orang, pendidikan menjadi hal yang sulit mereka berikan kepada anak-anaknya. Salah satu penyebabnya adalah kemiskinan yang telah menjadi masalah yang mempengaruhi pendidikan para bocah.
Dengan uang yang didapatkan orang tua, mereka akan lebih memilih untuk membeli makanan daripada mengirim anak-anak mereka ke sekolah hanya dengan uang yang sedikit.
Namun, hal tersebut tak berlaku bagi dua bocah laki-laki dari Filipina ini. Hebatnya, mereka membuktikan jika kemiskinan tidak pernah menjadi penghalang mereka untuk tekun belajar.
Marlon Mendoza (11) dan Melvin (9) kini memang tengah menempuh pendidikan di sebuah sekolah dasar di San Antonio di Kota Quezon, Filipina.
Dilansir dari citizen6.liputan6.com, Senin (5/12/2016), setelah pulang sekolah, dua bocah ini menemui ibunya untuk mengambil kotak pendingin yang berisi karangan bunga sampaguita. Mereka kemudian pergi ke arah yan berbeda dan mulai menjual bunga, yang umumnya digantung pada foto-foto almarhum di altar atau juga untuk menghias acara formal.
Rochelle (37), ibu dari dua bocah itu biasanya menunggu di trotoar di North Avenue, Filipina. Sedangkan anak-anaknya yang masih mengenakan seragam sekolah biru duduk di sekitar jembatan penyebrangan untuk berjualan bunga.
Sambil menunggu dagangannya laku, mereka bahkan sempat melakukan pekerjaan rumah yang diberikan guru dan belajar di trotoar yang gelap.
Kemunculan dua bocah yang belajar di trotoar jalan pun menjadi pemandangan yang tak biasa bagi warga sekitar. Bahkan, banyak dari warga yang melintas sengaja membeli bunga agar dagangan mereka cepat laku agar mereka segera bisa belajar di rumah.
Sayangnya untuk segelintir orang, pendidikan menjadi hal yang sulit mereka berikan kepada anak-anaknya. Salah satu penyebabnya adalah kemiskinan yang telah menjadi masalah yang mempengaruhi pendidikan para bocah.
Dengan uang yang didapatkan orang tua, mereka akan lebih memilih untuk membeli makanan daripada mengirim anak-anak mereka ke sekolah hanya dengan uang yang sedikit.
Namun, hal tersebut tak berlaku bagi dua bocah laki-laki dari Filipina ini. Hebatnya, mereka membuktikan jika kemiskinan tidak pernah menjadi penghalang mereka untuk tekun belajar.
Marlon Mendoza (11) dan Melvin (9) kini memang tengah menempuh pendidikan di sebuah sekolah dasar di San Antonio di Kota Quezon, Filipina.
Dilansir dari citizen6.liputan6.com, Senin (5/12/2016), setelah pulang sekolah, dua bocah ini menemui ibunya untuk mengambil kotak pendingin yang berisi karangan bunga sampaguita. Mereka kemudian pergi ke arah yan berbeda dan mulai menjual bunga, yang umumnya digantung pada foto-foto almarhum di altar atau juga untuk menghias acara formal.
Rochelle (37), ibu dari dua bocah itu biasanya menunggu di trotoar di North Avenue, Filipina. Sedangkan anak-anaknya yang masih mengenakan seragam sekolah biru duduk di sekitar jembatan penyebrangan untuk berjualan bunga.
Sambil menunggu dagangannya laku, mereka bahkan sempat melakukan pekerjaan rumah yang diberikan guru dan belajar di trotoar yang gelap.
Kemunculan dua bocah yang belajar di trotoar jalan pun menjadi pemandangan yang tak biasa bagi warga sekitar. Bahkan, banyak dari warga yang melintas sengaja membeli bunga agar dagangan mereka cepat laku agar mereka segera bisa belajar di rumah.
0 Response to "Demi Masa Depan, Dua Bocah Ini Rela Belajar di Trotoar Sambil Berjualan Bunga"
Posting Komentar